Gadis di
bawah pohon itu bukan wanita yang baru diputus kekasihnya atau gadis galau abad
20. Namanya Dara, dia menunggu daun yang paling pucuk itu gugur. Untuk apa? Ia baru
pulang dari tabib didesanya, jika daun pucuk itu bisa menyembuhkan sakit
ayahnya yang menahun tak kunjung sembuh. Daun itu harus gugur oleh angin yang
bertiup. Dara mengitung jumlah daun yang gugur tapi ia tahu daun paling pucuk
itu masih utuh dia atas sana.
Dara berniat
untuk memanjat pohon itu sampai kepuncak, tapi bukan begitu bunyi syaratnya. “ia
harus gugur”. Dara tertidur dan entah berapa lama hingga ia terbangun musim
telah berganti “musim gugur”. Daun diatas pucuk sana tinggal ranting yang dihembus
udara dingin.
Menurutmu apa
yang dilakukan Dara? Pulang dan kesal? Menggerutu dan marah?. TIDAK. Dari ranting-ranting
kering ia membuat gubuk yang kokoh hingga musim semi berikutnya.
Waktu itu
pun datang, kali ini dia tidak lengah. Dari gubuknya ia terus menghitung daun
yang gugur. Hingga disuatu hari di penantian yang panjang daun pucuk itu gugur.
Perjalanan panjang pun ia tempuh, karena desa ayahnya harus menempuh jurang tajam.
Tapi taukah kalian apa yang terjadi? Disana hanya ada batu nisan yang
terpancang sedikit miring, nama ayahnya terukir dengan rapi. Ya, 6 bulan yang
lalu ayahnya tak sanggup menunggu daun pucuk itu.
Apakah Dara
menangis sepanjang harinya? Menyalahkan Tuhan atas usahanya? TIDAK. Daun pucuk
itu di ramu, hingga menjadi obat yang mujarab. Satu persatu warga desa datang
meminta untuk diobati. Bulan berganti tahun dan tahun berubah menjadi tua. Obat
itu telah menjadi fenomenal namanya termasyhur, tak perlu lagi menunggu daun
pucuk, dengan membudidaya pohon itu dan memetik pucuknya suduh cukup memenuhi
kebutuhan.
Ini memang
bukan cerita nyata, karena Dara adalah tokoh fiksi yang sengaja dihidupkan
wataknya. Tapi jika kita diposisi Dara, sanggupkah kita seperti itu? Never ever give up? Bernarlah yang
dijanjikan, Tuhan tidak memberi apa yg kita harapkan,
tapi Tuhan memberikan apa yg kita butuhkan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka ,
berburuk sangka. tapi jauh di atas segalanya Tuhan sedang merangkai yg TERBAIK dalam kehidupan
kita, agar kita belajar untuk selalu IKHLAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar